Monday, September 11, 2017

Belajar Dasar Matan Kitab Al Jurumiyah [hal 2]

بسم الله الّر حمن الّر حيم
BAB FI'IL
Fi’il ada tiga macam
  • Fi'il Madhi itu difathahkan selamanya.
  • Fi'il amar dijazamkan selamanya.
  • Fi'il mudhari’ itu fiil yang di awalnya terdapat salah satu dari huruf tambahan yang empat yang terkumpul dalam perkataan anaytu (alif, nun, ya, dan ta).Fiil mudhari’ itu dirofa’kan selamanya kecuali adaa amil nashab atau jazm yang masuk padanya
Belajar Dasar Matan Kitab Al Jurumiyah [hal 2]
Contohnya ضَرَبَ (madhi), (mudhari’) , وَيَضْرِبُ (amr’), وَاضْرِبْ
Amil nashab (huruf yang menashabkan) yaitu :

أَنْ, وَلَـنْ, وَإِذَنْ, وَكَـيْ, وَلَامُ كَـيْ, وَلَامُ اَلْجُـحُودِ, وَحَـتَّى, وَالْجَـوَابُ بِالْفَاءِ, وَالْـوَاوِ, وَأَوْ

Dan amil jazm ada delapan belas, yaitu:

لَمْ, وَلَمَّا, وَأَلَمْ, وَأَلَمَّا, وَلَامُ اَلْأَمْرِ وَالدُّعَاءِ, وَ "لَا" فِي اَلنَّهْيِ وَالدُّعَاءِ, وَإِنْ وَمَا وَمَنْ وَمَهْمَا, وَإِذْمَا ، وأي وَمَتَى, وَأَيْنَ وَأَيَّانَ, وَأَنَّى, وَحَيْثُمَا, وَكَيْفَمَا, وَإِذًا فِي اَلشِّعْرِ خاصة

Mengenai Isim-isim yang Dirofa’kan,isim-isim yang dirofa’kan itu ada tujuh :
  1. Isim Faa’il
  2. Isim Maf’ul yang tidak disebut failnya (naaibul fa’il).
  3. Mubtada.
  4. Khobar mubtada.
  5. Isim Kaana dan saudara-saudaranya.
  6. Khobar inna dan saudara-saudaranya.
  7. Dan yang mengikuti yang dirofa’kan, yaitu ada empat : Na’at, ‘athaf, taukid, dan badal
Bab FAA’IL
Faa’il adalah isim yang dirofa’kan yang disebut sebelum faa’il itu fi’ilnya. Dan faa’il itu ada dua bagian, yaitu faa’il isim dzhahir dan faa’il isim dhamir.
Maka faa’il isim dzhahir itu seperti contoh

قَامَ زَيْدٌ, وَيَقُومُ زَيْدٌ, وَقَامَ الزَّيْدَانِ, وَيَقُومُ الزَّيْدَانِ, وَقَامَ الزَّيْدُونَ, وَيَقُومُ الزَّيْدُونَ, وَقَامَ اَلرِّجَالُ, وَيَقُومُ اَلرِّجَالُ, وَقَامَتْ هِنْدٌ, وَقَامَتْ اَلْهِنْدُ, وَقَامَتْ الْهِنْدَانِ, وَتَقُومُ الْهِنْدَانِ, وَقَامَتْ الْهِنْدَاتُ, وَتَقُومُ الْهِنْدَاتُ, وَقَامَتْ اَلْهُنُودُ, وَتَقُومُ اَلْهُنُودُ, وَقَامَ أَخُوكَ, وَيَقُومُ أَخُوكَ, وَقَامَ غُلَامِي, وَيَقُومُ غُلَامِي
Dan Faa’il isim dhamir itu ada 12, yaitu

ضَرَبْتُ, وَضَرَبْنَا, وَضَرَبْتَ, وَضَرَبْتِ, وَضَرَبْتُمَا, وَضَرَبْتُمْ, وَضَرَبْتُنَّ, وَضَرَبَ, وَضَرَبَتْ, وَضَرَبَا, وَضَرَبُوا, وضربن

Bab Maf’ul yang tidak disebut Faa’ilnya (Naaibul faa’il)

Naaibul faa’il adalah isim yang dirafa’kan yang tidak disebut bersamanya faa’ilnya. jika fi’ilnya itu fi’il madhi maka didhammahkan huruf awalnya dan dikasrahkan apa yang sebelum akhirnya dan jika fi’ilnya itu fi’il mudhari’ maka didhammahkan huruf awalnya dan difathahkan huruf yang sebelum akhirnya. Naa’ibul faa’il itu ada dua, yaitu Naaibul faa’il isim dzhahir dan naaibul faa’il isim dhamir.
Maka naaibul faa’il isim dzhahir itu contohnya
ضُرِبَ زَيْدٌ" وَ"يُضْرَبُ زَيْدٌ" وَ"أُكْرِمَ عَمْرٌو" وَ"يُكْرَمُ عَمْرٌو

dan naaibul faa’il isim dhamir contohnya
ضُرِبْتُ وَضُرِبْنَا, وَضُرِبْتَ, وَضُرِبْتِ, وَضُرِبْتُمَا, وَضُرِبْتُمْ, وَضُرِبْتُنَّ, وَضُرِبَ, وَضُرِبَتْ, وَضُرِبَا, وَضُرِبُوا, وضُربن

Bab Mubtada dan khobar
Mubtada adalah isim yang dirafa’kan yang terbebas dari amil-amil lafadzh.
Khobar adalah isim yang dirafa’akan yang disandarkan kepada mubtada’. Contohnya
زَيْدٌ قَائِمٌ" وَ"الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ" وَ"الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ

Mubtada itu ada dua bagian, yaitu mubtada isim dzahir dan mubtada isim dhamir
Maka Mubtada isim dzahir itu adalah sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya (seperti contoh di atas)
Mubtada isim dhamir itu ada dua belas
أنا ونحن وأنتَ وأنتِ و وأنتما وأنُتم وأنتن وهو وهى وهما وهم وهن

Dan apa-apa yang menyerupai contoh ini(أنا قائم) و(نحن قائمون)contohnya :
Khobar itu ada dua bagian, yaitu khobar mufrad dan khobar ghair (bukan) mufrad.
Khobar mufrad contohnya زيد قائم

Khobar ghair mufrad itu ada empat :
  1. Jar dan majrur
  2. dzharaf
  3. fi’il beserta faa’ilnya
  4. Mubtada beserta khobarnya.
Contohnya: (زيد فى الدار وزيد عندك وزيد قام ابوه وزيد جاريته ذاهبة)
Bab Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khobar
Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khobar itu ada tiga macam, yaitu kaana dan saudara-saudaranya, innna dan saudara-saudaranya dan dzhanna (dzhanantu) dan saudara-saudaranya.
Adapun kaana dan saudara-saudaranya maka sesungguhnya mereka merafa’kan isim (mubtada) dan menashabkan khabar. Maka kaana dan suadara-saudaranya itu adalah :
كَانَ, وَأَمْسَى, وَأَصْبَحَ, وَأَضْحَى, وَظَلَّ, وَبَاتَ, وَصَارَ, وَلَيْسَ, وَمَا زَالَ, وَمَا اِنْفَكَّ, وَمَا فَتِئَ, وَمَا بَرِحَ, وَمَا دَامَ

dan apa-apa yang bisa ditashrif dari semuanya, seperti :

َ كَانَ, وَيَكُونُ, وَكُنْ, وَأَصْبَحَ وَيُصْبِحُ وَأَصْبِحْ,

Contohnya :
"كَانَ زَيْدٌ قَائِمًا, وَلَيْسَ عَمْرٌو شَاخِصًا"
dan sesuatu yang menyerupai contoh ini.
Adapun inna dan saudara-saudaranya maka sesungguhnya mereka itu menashabkan mubtada dan merafa’kan khobar. inna dan saudara-saudaranya adalah : contohnya
إِنَّ، وَأَنَّ، وَلَكِنَّ، وَكَأَنَّ، وَلَيْتَ، وَلَعَلَّ،إِنَّ زَيْدًا قَائِمٌ، وَلَيْتَ عَمْرًا شَاخِصٌ

Makna inna dan anna adalah untuk taukid (penekanan), laakinna untuk istidraak (mempertentangkan), kaanna untuk tasybih (penyerupaan), laita untuk tamanniy (pengandaian), la’alla untuk tarajiy (pengharapan kebaikan) dan tawaqqu’ (ketakutan dari nasib buruk).
Adapun dzhanantu (dzhanna) dan saudara-saudaranya maka sesunggunya mereka itu menashabkan mubtada dan khabor karena keduanya itu (mubtada dan khobar) adalah maf’ul bagi dzhanna dan saudara-saudaranya. Dzhanantu dan saudara-saudaranya itu : contohnya
ظَنَنْتُ، وَحَسِبْتُ، وَخِلْتُ، وَزَعَمْتُ، وَرَأَيْتُ، وَعَلِمْتُ، وَوَجَدْتُ، وَاتَّخَذْتُ، وَجَعَلْتُ، وَسَمِعْتُ؛ظَنَنْتُ زَيْدًا قَائِمًا، وَرَأَيْتُ عَمْرًا شاخصًا

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon