Friday, August 28, 2015

Mayit diberi Cendana

Soal  : Apakah di dalam mengkafankan mayit itu di sertakan juga kapas yang di beri cendana,sebagaimana yang lazim di kerjakan orang orang ?
Apa hal ini tidak masuk bid'ah ?
Mayit diberi Cendana
Jawab :
Tentang masalah yang ditanyakan itu ada hadits begini :
       اِذَا اجْمَرْتُمُ المَيت فَاَجْمِرُوه ثَلاَ ثًا....رواه آحمد   
Artinya : Apabila kamu mewangikan mayit dengan asap bakaran,maka wangikanlah dia tiga kali.(R.Ahmad)
Lafadz hadits itu berbunyi " ajmartum" artinya : yang sempurna : "wangikan mayit dengan asap sesuatu yang di bakar",Umpamanya ;membakar dufa untuk mewangikannya.
Kata tiga kali itu bukan suatu ketentuan ,maksudnya hal itu hendaknya dilakukan dengan ganjil yaitu seperti 1 kali, 3 kali, 5 kali dan seterusnya,sebab di lain riwayat Rasulullah saw bersabda :
                 اِذَآَجْمَرْتُمُ الَميِتَ فَاَوْتِرُوا....رواه البيهقى
Artinya : Apabila kamu mewangikan mayit dengan asap bakaran maka ganjilkanlah. (R.Baihaqy)

Ringkasan :
Hadits tersebut membenarkan kita "mewangikan"mayit.Dengan apa di wangikannya itu tidak di tentukan Nabi saw.Oleh karena itu boleh di wangikan mayit oleh apa saja yang kita kehendaki : dengan minyak wangi,cendana,kapur barus,kemenyan,gaharu.dufa dan lain sebagainya.
Cara mewangikannya itu juga tidak di atur oleh Nabi,oleh karena itu ,boleh dengan memakai kapas seperti yang biasa berlaku dan boleh tidak.
Ada riwayat dari sahabat Nabi saw yang bernama Ibnu Mas'ud,bahwa ia bernah berkata tentang mengkafankan orang mati:'kapur barus itu,hendaknya di taburkan atas tempat tempat sujud.
Tempat tempat sujut itu ialah : dahi bersama hidung,dua tapak tangan,dan lutut dan
                                              ujung ujung kiri dan kanan.
Diriwayatkan juga bahwa Nabi saw yang bernama Ibnu Umar anak dari Umar bin Khaththab,bisa menyapu minyak kasturi pada lampitan badan mayit dan sebelah bawah perutnya.
Dari hadits Nabi dan riwayat riwayatnya sahabat tersebut nyata bahwa cara mewangikan mayit yang lazin dikerjakan orang orang kita itu tidaklah bid'ah..wallahu
تيل الاوطار ٧٥٠٤، الحلى ١١٤٠٥، المغني ٣٣١٠٢ ٬جامع التاج ٣٨٨٠١ ،فتح البارى ٨٨٠٢
مجمع الزواءد ٢٦٠٣        >>>> periksalah sumbernya di kitab ini <<<<<

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon